Tugas kelompok : Edberg winson (11046),Tia Nahara(11074), RahelMarisa Saragih(11092),Fitri Rahayu Silaen(11122)
Dalam
kelas Psikologi pendidikan tadi pagi , kami melakukan simulasi tentang pedagogi
dan andragogi. Membedakan keduanya melalui praktek ternyata jauh lebih sulit.
Untuk meningkatkan pemahaman kami, ibu Dina – dosen pengampu mata kuliah
Psikologi Pendidikan meminta kami untuk membentuk kelompok dan membuat simulasi
tentang pedagogi dan andragogi. Kami mencoba menyatukan persepsi dan pemahaman
kami dan akhirnya kami membuat simulasi sebagai berikut.
§ Simulasi
untuk pedagogi
Setting yang
kami ambil adalah pembelajaran di Tk. Edberg, Tia , dan Fitri berperan sebagai
murid TK, sementara Rahel berperan menjadi guru mereka. Guru menggunakan metode
pedagogi untuk mengajarkan anak-anak bentuk bangun dasar. Ibu guru
memperkenalkan beberapa bentuk dan menjelaskan cara membentuknya. Guru juga
meminta murid untuk mengikutinya untuk menambah pemahaman siswanya.
§ Simulasi
andragogi
Setting yang
kami ambil adalah suasana pelatihan ketrampilan menjahit. Edberg , Tia, dan
Fitri berperan sebagai peserta pelatihan sementara,Rahel berperan sebagai tutor
mereka. Dalam pelatihan ini tutor membiarkan peserta untuk membuat kreatifitas
mereka sendiri. Tutor akan membantu mereka ketika mereka merasa perlu dibantu.
Mereka lebih aktif untuk mencari inovasi akan karya mereka.
Yang ingin kami
gambarkan lewat simulasi ini adalah :
Pada simulasi
pedagogi kami menunjukkan bahwa guru lebih aktif dalam menanamkan pengetahuan
kepada para siswanya. Guru membuat pembelajaran sekreatif mungkin sehinggan
siswa memiliki motivasi untuk belajar dan pembelajaran lebih maksimal. Dalam
hal ini keaktifan guru memunculkan motivasi eksternal bagi para peserta didik.
Sementara pada simulasi andragogi kami menunjukkan bahwa peserta pelatihan
sudah memiliki motivasi internal untuk mengembangkan kemampuannya, mereka
dibiarkan untuk membuat kreatifitas mereka
sendiri. Dalam andragogi bukan lagi guru
atau pelatih yang menjelaskan bahwa ilmu ini penting. Keinginan belajar lahir
dari peserta didik sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar