Pikiran dan perasaan akan mempengaruhi tindakan yang akan kita ambil, termasuk dalam proses belajar. Setiap harapan , pengalaman masa lalu, dan Locus of control kita dapat menjelaskan perilaku belajar kita. Sebagai contoh ketika ditemui seorang individu yang rajin belajar, dan akhirnya didapati bahwa ia memiliki harapan berprestasi yang tinggi dan pengalaman bahwa dengan kerja keras ia pernah meraih prestasi, dan sebagai orang yang locus of controlnya eksternal ia mendapat dukungan yang tinggi dari lingkungannya. Sedikit banyaknya kita bisa melihat bagaimana setiap kondisi itu mempengaruhi pemikirannya dan juga perilakunya. Hal ini pulalah yang dijelaskan oleh teori motivasi ini, faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan pemelajar dalam proses belajar menjadi fokus dalam model ini.
ASUMSI DASAR
Adapun yang menjadi asumsi dasar dari teori ini adalah:
- motivasi individual adalah hasil dari interaksi antara faktor lingkungan dengan karakteristik tertentu anak
- pemelajar adalah pemroses informasi yang aktif
- motif, kebutuhan, atau tujuan siswa adalah pengetahuan eksplisit
PENDEKATAN UNTUK STUDI MOTIVASIONAL
- Model Ekspektasi Nilai , Model ini memandang ekspektasi dan nilai sebagai konstruk kognitif, yang berpengaruh langsung terhadap perilaku yang terkait prestasi. Menurut model ini, ekspektasi dan penilaian kita pada setiap tugas menjadi determinan penting untuk melakukan sesuatu. Terdapat lima perilaku yang dipengaruhi oleh proses motivasional, yaitu : kegigihan, tingkat usaha, keterlibatan kognitif, pilihan, dan kinerja aktual. Adapun faktor-faktor yang memberi kontribusi pada keyakinan motivasional, adalah: dunia sosial di mana siswa menjalankan fungsinya, persepsi tentang pengalaman sosial, sikap siswa, dan faktor yang berkaitan dengan masa lalu.
- Model Orientasi tujuan, Model ini membahas alasan siswa untuk melakukan tugas akademik, apakah untuk mempelajari konsep baru, menunjukkan kompetensi seseorang kepada orang lain, atau tujuan lainnya. Tujuan ini akan menentukan bagaimana siswa akan mendekati dan melakukan tugas.
- Teori atribusi, Teori ini membahas pemikiran, emosi, dan ekspektasi seseorang setelah muncul hasil yang terkait dengan pencapaian. Teori ini didasarkan pada asumsi , yaitu: (1)pencarian pemahaman adalah motivator utama dari tindakan ;(2) atribusi untuk hasil yang berkaitan dengan keberhasilan merupakan sumber informasi yang kompleks; dan (3) perilaku masa depan ditentukan sebagian oleh anggapan tentang penyebab dari hasil sebelumnya. Menurut teori ini proses yang terlibat dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan(atribusi), emosi dan ekspektasi akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Referensi:
- Gtedler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana